Kupang, 21 Agustus 2025 – Aula Timor, Gedung Keuangan Negara Kupang Lantai 6, menjadi saksi semaraknya kegiatan Pelatihan Kewirausahaan, Edukasi Manajemen Usaha, dan Lelang UMKM dengan tema “Merajut Sinergi dan Kuatkan Kolaborasi, Wujudkan UMKM Berdikari”. Acara ini digelar secara hybrid, menghadirkan langsung para pelaku UMKM, instansi pemerintah, dan mitra strategis, serta diikuti peserta daring melalui Zoom Meeting dari Kota dan Kabupaten Kupang.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Kepala Kanwil DJPb Provinsi NTT, yang menegaskan komitmen DJPb untuk tidak hanya mengawal APBN, tetapi juga mendorong pemberdayaan UMKM agar semakin mandiri dan berdaya saing.
Suasana Aula Timor semakin meriah ketika fashion show baju tenun digelar, menampilkan koleksi karya pelaku UMKM binaan yang dipadukan dengan sentuhan modern. Sepuluh model berjalan anggun di atas panggung, memperlihatkan bahwa tenun NTT bukan hanya warisan budaya, tetapi juga produk fashion bernilai tinggi yang mampu menembus pasar nasional bahkan global.
Setelah fashion show, acara berlanjut dengan lelang produk UMKM, menghadirkan hasil karya kriya dan tenun dari berbagai pelaku usaha lokal. Antusiasme peserta terlihat dari interaksi lelang yang hidup, menjadi bukti bahwa produk UMKM NTT memiliki daya tarik dan potensi pasar yang luas.
Selain itu, peserta juga mendapatkan materi pelatihan dari narasumber praktisi dan akademisi, mencakup riset pasar, manajemen usaha rumah tangga, strategi keuangan UMKM, hingga pengenalan program Kampung UMi Cluster Tenun dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Diskusi interaktif dan business development services (BDS) turut melengkapi rangkaian acara, memberi ruang berbagi pengalaman dan kolaborasi antar UMKM serta mitra.
Melalui sinergi lintas sektor mulai dari BI, OJK, perbankan Himbara, hingga dinas terkait – kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan, melainkan langkah nyata dalam memperluas akses pasar, meningkatkan kapasitas, serta memperkuat ekosistem UMKM di NTT.
Dengan semangat kolaborasi, pelaku UMKM NTT kini semakin percaya diri untuk menatap masa depan. Tenun dan kriya yang ditampilkan bukan hanya simbol kreativitas, tetapi juga bukti nyata bahwa UMKM NTT siap berdikari dan berkontribusi lebih besar bagi ekonomi daerah maupun nasional
